Orator, Srikandi Kemerdekaan
HR Rasuna Said (Hajjah Rangkayo Rasuna Said) seorang orator, pejuang (srikandi) kemerdekaan Indonesia. Pahlawan nasional Indonesia ini lahir di Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 15 September 1910 dan wafat di Jakarta, 2 November 1965 dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Seorang puteri terbaik bangsa yang tak hanya sekadar memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita.
HR Rasuna Said diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden R.I. No. 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974. Selain itu, sebagai penghormatan atas perjuangannya, namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan protokol di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, termasuk bagian segi tiga emas Jakarta.
Dia pejuang yang berpandangan luas dan berkemauan keras. Sejak muda berjuang melalui Sarekat Rakyat sebagai Sekretaris Cabang. Kemudian aktif sebagai anggota Persatuan Muslim Indonesia (PERMI). Dia seorang orator yang sering kali mengecam tajam kekejaman dan ketidakadilan pemerintah Belanda. Dia tak gentar kendati akibatnya harus ditangkap ditangkap dan dipenjara pada tahun 1932 di Semarang.
Ketika pendudukan Jepang, Hajjah Rangkayo Rasuna Said ikut serta sebagai pendiri organisasi pemuda Nippon Raya di Padang. Organisasi ini pun kemudian dibubarkan oleh Pemerintah Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan dia aktif sebagai anggota Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat. Kemudian terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS). Tahun 1959, kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung sampai akhir hayatnya 1965. Dia meninggalkan seorang putri Auda Zaschkya Duski dan 6 cucu: Kurnia Tiara Agusta, Anugerah Mutia Rusda, Moh. Ibrahim, Moh. Yusuf, Rommel Abdillah dan Natasha Quratul'Ain.
Nama: HR Rasuna Said
Nama Lengkap: Hajjah Rangkayo Rasuna Said
Lahir: Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 15 September 1910
Meninggal: Jakarta, 2 November 1965
Agama: Islam
Jabatan Terakhir: Anggota DPA
Anak:
Nama Lengkap: Hajjah Rangkayo Rasuna Said
Lahir: Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 15 September 1910
Meninggal: Jakarta, 2 November 1965
Agama: Islam
Jabatan Terakhir: Anggota DPA
Anak:
Auda Zaschkya Duski (putri)
Cucu:
Kurnia Tiara Agusta, Anugerah Mutia Rusda, Moh. Ibrahim, Moh. Yusuf, Rommel Abdillah dan Natasha Quratul'Ain.
Perjuangan:
- Sarekat Rakyat sebagai Sekretaris Cabang
- Anggota Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).
- Orator, ditangkap dan dipenjara Belanda di Semarang, 1932
- Ikut serta sebagai pendiri organisasi pemuda Nippon Raya di Padang
- Anggota Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS).
- Anggota Dewan Pertimbangan Agung, 1959-1965.
Cucu:
Kurnia Tiara Agusta, Anugerah Mutia Rusda, Moh. Ibrahim, Moh. Yusuf, Rommel Abdillah dan Natasha Quratul'Ain.
Perjuangan:
- Sarekat Rakyat sebagai Sekretaris Cabang
- Anggota Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).
- Orator, ditangkap dan dipenjara Belanda di Semarang, 1932
- Ikut serta sebagai pendiri organisasi pemuda Nippon Raya di Padang
- Anggota Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS).
- Anggota Dewan Pertimbangan Agung, 1959-1965.
Penghargaan:
Pahlawan Nasional (Surat Keputusan Presiden R.I. No. 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974).
Pahlawan Nasional (Surat Keputusan Presiden R.I. No. 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974).
Sumber :
TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/r/rasuna-said/index.shtml
0 comments:
Post a Comment